Selasa, 31 Maret 2009

OB Van, Sarana Pencitraan Radio Modern

Bernardus Satriyo Dharmanto

Broadcast Media, Edisi 04/Thn.II/April 2009

Radio masih menempati posisi cukup penting sebagai salah satu media penyedia dan penyiar informasi bagi masyarakat luas. Hal ini karena radio memiliki kemudahan akses yang tidak terkalahkan media lainnya. Disamping itu, tingkat portabilitas yang tinggi dan harga receiver yang relatif sangat terjangkau, membuatnya menjadi pilihan yang diminati masyarakat.

Isi dan materi siarannya pun sangat dinantikan dan dibutuhkan pendengarnya, khususnya karena radio memiliki segmentasi yang lebih specific dan lebih bervariasi. Segmentasi inilah yang dapat dijadikan reference bagi pengelola radio untuk menciptakan program siaran bervariasi yang akan diminati oleh pendengarnya.

Dalam industri siaran radio, diperlukan perangkat yang memiliki performance yang kuat, andal dan stabil karena sebagaimana yang berlaku di lingkungan radio broadcast , motto “sekali di udara tetap di udara” menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Secara langsung maupun tidak langsung eksistensi stasiun radio broadcast komersial sangat ditentukan disamping oleh kualitas program siarannya juga dari kuantitas siarannya, yang didukung oleh kekuatan, keandalan dan kestabilan perangkat yang dipergunakannya.

Artinya untuk dapat mengundang kesetiaan pemirsanya diperlukan kontinuitas siarannya. Tanpa hal tersebut, cepat atau lambat akan ditinggalkan oleh pemirsanya dan sekali ditinggalkan pemirsa, maka eksistensi stasiun radio tersebut akan menjadi redup, pudar dan bahkan hilang, sangat sulit untuk membangunnya kembali.

Keseluruhan system yang diperlukan dalam suatu radio broadcast komersial merupakan interkoneksi antar beberapa peralatan dalam satu sub sistem. Sub sistem tersebut antara lain terdiri dari Studio siaran (On Air studio), perangkat transmisi (transmission equipment) dan studio Produksi (production studio) yang masing-masing memiliki fungsi khusus untuk mendukung fungsi lain pada umumnya. Disamping studio produksi, biasanya diperlukan pula studio produksi outside yang berfungsi untuk mendukung siaran luar, yang biasa disebut OB Van.

Kelengkapan OB Van

OB Van (Outside Broadcast Van) merupakan sarana untuk merekam, mengolah dan menyiarakan program dari tempat lain di luar studio tetap. Biasanya dari OB Van ini dapat dilakukan siaran langsung, karena dilengkapi dengan STL (Studio - Transmitter Link) sehingga program siaran yang diperolehnya dapat langsung dikirim dan dipancarkan oleh stasiun transmisi. Di dalam OB Van juga diperlukan Studio mini yang merupakan tempat dimana program siaran diolah dengan kaidah tertentu, sebelum siap untuk dipancarkan.

Studio ini dipergunakan untuk memproduksi, mengolah, mendata, mengedit, merekam dan mencampur (mixing) program siaran yang diperoleh, sebelum dikirim teruskan kepada studio transmisi.

Di dalam studio ini biasanya diperlukan beberapa peralatan, yang terdiri dari beberapa unit Microphone yang akan dipergunakan oleh produser dan atau penyiar. Di sini diperlukan microphone yang memiliki beberapa kelebihan dan spesifikasi khusus, misalnya low noise, low frequency distortion, wide dynamic range, high SPL (Sound Pressure Level) capability dan memiliki frequency response yang lebar yaitu mendekati range 20 Hz sampai 20 KHz, sehingga mampu menghasilkan kualitas suara yang jernih, bebas noise dan sangat transparan. Frequency response suatu microphone menjadi penting untuk diperhatikan, agar suara yang diolahnya tidak terpotong pada range frequency tertentu dan dapat diolah teruskan kepada telinga manusia yang rata-rata mampu menerima suara dalam range frequency 20Hz – 20KHz. Beberapa merk microphone yang cukup banyak dipergunakan antara lain Sennheizer, Shure, AKG, Audio Technica, dll. Selain dari Microphone, diperlukan pula input analog stereo Line dari Cassette Player, CD Player dan FM Tuner serta audio dari Telephone hybrid yang berfungsi untuk jalur berkomunikasi dengan pendengar melalui telephone (PSTN) line.

Audio Mixer mutlak diperlukan, dengan kapasitas beberapa channel input yang berfungsi mengatur dan mencampur (mixing) masing-masing input audio tersebut untuk kemudian diteruskan kepada output yang dikehendaki. Mixer dikenal sebagai jantung bagi suatu radio dalam melakukan pengolahan audionya. Semakin tinggi fitur nya, biasanya memiliki kemampuan, fasilitas dan kualitas yang semakin tinggi pula. Banyak radio berlomba untuk menginvestasikan CAPEX nya dalam memperoleh mixer dengan kualitas prima. Beberapa merk mixer yang cukup terkenal antara lain Wheatstone, Soundcraff, Audix, Audionics, Sonifex, Mackie, Alesis, dll

Telephone hybrid diperlukan sebagai interface antara telepon line dengan audio Mixer, untuk keperluan wawancara jarak jauh. Biasanya dilengkapi dengan line extender, dimana suara telp yang biasanya hanya mampu meneruskan suara berfrekuensi tinggi (300 Hz – 3.450 Hz) tetap dapat diperlebar (extended) sampai mampu menyalurkan suara lebih rendah (50Hz – 3.150Hz) sehingga kualitas suaranyapun lebih baik. Untuk produk yang lebih advance, biasanya dilengkapi dengan automatic gain control, filtering, noise-gating dan acoustic feedback reduction processor.

Disamping itu diperlukan pula paling tidak dua unit Speaker Monitor yang dapat memonitor audio dari input mana yang dikehendaki sebelum dikirimkan ke studio transmisi. Headphone juga diperlukan untuk memonitor audio quality pada masing-masing channel mixer, oleh sound engineer yang sedang bertugas dalam OBVan.

Untuk pengiriman materi siaran dari studio OB Van ke studio transmisi, diperlukan suatu perangkat Studio Transmiter Link (STL), yang berfungsi mengirimkan signal audio dari ruang studio secara nirkabel. Disamping menggunakan wireless, saat ini ada beberapa metoda yang dapat dipergunakan untuk pengiriman signal dari OB Van ini, antara lain melalui POTS (plain old telephone service) dengan kecepatan transfer data sekitar 52Kbps, DSL (Digital Subscriber Line), Wi-Fi (Wireless Fidelity 2.4GHz), jaringan cellular 3G dan ada pula yang menggunakan jaringan satellite. Ada beberapa perangkat seperti COMREX misalnya yang menggunakan teknologi BRIC (Broadcast Reliable Internet Codec) yang memungkinkan pengiriman audio dan data secara optimal dari studio ke transmitter menggunakan jaringan berbasis IP.

Kelebihan saluran berbasis IP ini adalah tidak diperlukannya Ijin saluran transmisi radio dan banyaknya pilihan besar kecilnya bandwidth yang dipergunakan, dan berkonsekuensi pada penghematan biaya operasionalnya.

Di dalam stasiun radio, juga diperlukan Audio processor yang berfungsi untuk mengolah signal audio sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan audio dengan kualitas yang dikehendaki. Audio processor biasanya dilengkapi dengan pengolah signal digital generasi terakhir (latest technology of digital signal processor/DSP), parametric equalizer, AGC yang sangat transparan, "Intelligent" program-adaptive peak limiting untuk mendapatkan loudness dan brightness yang optimum.

Peralatan audio processor ini menjadi sangat penting karena dengan segala fasilitas yang tersedia mampu memberikan “warna” dan “karakter” tertentu terhadap audio yang ada, sehingga audio yang dihasilkan akan memiliki identitas tertentu yang dapat langsung dikenali oleh telinga para pendengarnya. Dengan bantuan audio processor inilah, “warna” dan “karakter” audio suatu radio menjadi berciri khusus, sehingga mudah dikenali oleh pendengarnya. Beberapa merk Audo Processor yang sering digunakan antara lain Orban, AudioProc, Aphex System, BW Broadcast, AEQ, dll

Biasanya diperlukan pula suatu fasilitas perangkat lunak, yaitu yang dapat dengan mudah menyimpan dan mem “play out” materi siaran baik secara manual maupun automatic. Dapat pula dipergunakan untuk mengatur jadwal siaran secara otomatis (AV scheduler), yang dapat dioperasikan melalui PC workstation, sehingga sangat memudahkan operator dalam bekerja, karena data dalam bentuk WAV, MIDI files dan format lainnya dapat disimpan di storage komputer baik di ruang studio On Air, ruang Studio produksi maupun di manapun dalam jaringan workstation / Ethernet yang ada.

OB Van di beberapa Negara

Di Indonesia, beberapa Radio besar telah memiliki OB Van sejak sekitar tahun 1994 lalu, sebut saja Radio OZ 103.1 FM, Radio Ardan 105.9 FM dan Radio Lita 90,9FM misalnya yang menjadi salah satu pelopor penggunaan OB Van di kota Bandung. Beberapa radio di Jakarta juga mempunyai perangkat ini sebagai sarana pendukung produksinya seperti RRI, Prambors, Sonora dan beberapa radio besar lainnya. Di Yogyakarta ada beberapa Radio yang memiliki OB Van yaitu Radio Unisi 104,5 FM, Megaswara 93.8FM yang seakan telahbanyak terbantu dalam mencitrakan identitas radionya.

Di negara lain seperti Singapore, OB Van sering dipergunakan oleh MediaCorp untuk melakukan live event seperti live studio programmes, event-event olahraga, konser, peluncuran produk, karnaval, pidato, program-program edukasi, konverensi / seminars dan siaran langsung untuk event-event marketing dan corporate dari beberapa perusahaan. Begitu pula di Malaysia, Philipina, Jepang dan beberapa negara lainnya.

Bahkan di Eropa OB Van banyak dipergunakan karena mudahnya memperoleh koneksi fiber optik di beberapa FO terminal yang terdapat di pinggir jalan-jalan protokol, di depan gedung-gedung perkantoran dan di pusat keramaian lainnya. Bahkan BBC salah satu broadcaster terbesar di Inggris memiliki belasan OB Van yang dapat melakukan kegiatan siaran langsung menggunakan jaringan yang beragam, tergantung kebutuhan seperti melalui wireless, IP, FO dan Satelit.

CNN bahkan melengkapi sebagian OB Vannya dengan perangkat BGAN (Broadband Global Area Network) yang mampu mengirimkan suara, data dan ataupun video melalui jaringan berbasis IP menggunakan jaringan Satelit INMARSAT. Perangkat ini juga dapat dipergunakan untuk mengakses jaringan internet dunia via satelit. Dengan perangkat hanya sebesar notebook tersebut, dapat dipergunakan untuk melakukan pengiriman data dengan kecepatan transfer data mencapai 8 Mbps dan tanpa batasan wilayah. CNN juga dikenal sebagai jaringan penyiaran radio dan TV yang sangat cepat dalam menyiarkan berita-berita aktual dari dan ke seluruh penjuru dunia. Dukungan perangkat modern inilah yang membuat stasiun penyiaran sekelas CNN mampu mencitrakan dirinya sebagai jaringan penyiaran besar dan modern yang sangat dinantikan para pendengarnya di seluruh dunia.

Pencitraan Radio

Disamping sekedar untuk mendukung kegiatan transmisi, OB Van biasanya juga dirancang untuk dapat mendukung produser dalam menciptakan materi siaran yang lebih berbobot dan bervariasi. Beberapa radio bahkan menempatkan posisi OB Van sebagai sarana mendongkrak Image masyarakat akan keberadaan radionya. Makna OB Van bagi sejumlah radio diposisikan sebagai ajang pendongkrak ikon prestige. Banyak insan radio berkeyakinan bahwa dengan fasilitas OB Van, image radio mereka akan ikut terangkat sebagai radio modern yang mengikuti perkembangan jaman, disamping pencitraan melalui isi dan kualitas siarannya, kekuatan daya jangkau transmisinya dan kepiawaian penyiar dalam membawakan acara siaran radionya.

OB Van biasanya dirancang untuk mendukung sebuah siaran dari luar studio, baik berupa siaran langsung maupun siaran yang harus diproduksi di luar studio, walau saat ini sejalan dengan perkembangan teknologi telah semakin dipermudah untuk melakukan siaran langsung, dengan biaya yang jauh lebih murah dan peralatan yang lebih ringan. Banyak stasiun radio yang mampu melakukan siaran langsung walaupun tidak menggunakan OB Van. Mulai dari menggunakan pemancar mini, menggunakan jaringan telpon / handphone bahkan dengan menggunakan IP Codex pun saat ini kualitasnya sudah cukup layak digunakan untuk bersiaran langsung.

Namun OB Van masih menjadi pilihan bagi beberapa radio di kota-kota besar, bahkan sejak beberapa tahun lalu terlihat beberapa radio aktif menjemput bola dengan datang ke sekolah-sekolah, mal, kawasan tempat rekreasi dll, untuk memperoleh materi siaran berupa informasi, opini , dinamika kehidupan dan kreativitas program siaran yang sangat interaktif dan diminati masyarakat.

Dengan dukungan OB Van, suatu radio memiliki kesempatan lebih untuk semakin dekat dan berinteraksi dengan pendengarnya, sehingga disamping memperoleh variasi konsten siaran yang semakin beragam juga dapat membangun image positif, dan mampu mencitrakan dirinya sebagai radio modern yang akan berkorelasi positif untuk semakin disayang dan dirindukan para pendengarnya.

Bernardus Satriyo Dharmanto, pemerhati konvergensi teknologi dan penyiaran